Laporan biologi MIKROSKOP


LEMBAR PENGESAHAN
Laporan lengkap praktikum Biologi Dasar dengan judul “Pengaruh Suhu terhadap Aktivitas Organisme” disusun oleh:
            Nama                           :
Nur Ariani Amir
            N
IM                            : 1113140037
           
Kelas/kelompok          : B (Kimia Sains) / VI
            Telah diperiksa dan dikonsultasikan kepada asisten dan koordinator asisten, maka dinyatakan diterima.

                                                                         Makassar,    Desember 2011
           Koordinator Asisten                                                           Asisten


                    Ariandi                                                                  Muliana GH
NIM. 071404075                                                        NIM. 091404018

 Mengetahui
Dosen penanggung jawab


Drs. H. Hamka L., M.S
  N
IP: 196212311987021005




BAB I
PENDAHULUAN


A.      Latar Belakang
   Mikroskop memiliki bagian-bagian fungsi tertentu seperti lensa okuler, lensa objektif, makrometer, mikrometer, diafragma, tubus, kondensor, meja sediaan, sengkelin, dan lain-lain. Untuk itu, bagi mahasiswa yang baru mengenal mikroskop dan baru belajar menggunakannya diharapkan mengikuti langkah-langkah dan prosedur kerja agar mudah melakukan praktikum, cepat, terampil, dan dapat menemukan bayangan dengan baik dan cepat.
   Mata manusia hanya dapat melihat objek yang bergaris terngah sepersepeluh milimeter. Untuk dapat melihat benda yang jauh lebih besar dan beberapa organisme bersel tunggal lain seratus kali lebih kecil dari ukuran tersebut dan virus dengan ukuran puluhan ribu kali lebih kecil selama 350 tahun terakhir kemajuan dalam desain mikroskop kemungkinan kita mengamati objek-objek yang sangat kecil.
  Antonie Van Leuwenhoek (1632-1723) adalah orang yang menemukan mikroskop. Beliaulah orang pertama yang menggunakan lensa untuk mempelajari bakteri yaitu sel ragi dan sel darah.
   Untuk mengamati hal-hal tersebut, penggunaan mikroskop dalam melakukan pengamatan adalah salah satu cara yang dapat ditempuh. Dalam pengamatan ini membutuhkan suatu keterampilan dan keahlian dalam menggunakan mikroskop, sehingga nantinya hasil pengamatan yang diperoleh lebih jelas dan teliti. Tentunya langkah awal yang dapat ditempuh adalah mengenal mikroskop itu sendiri.
   Berdasarkan hal tersebut, maka dilakukan praktikum mengenai pengenalan mikroskop dan penggunaan mikroskop untuk melihat sediaan sederhana dengan judul praktikum “Cara Menggunakan Mikroskop”.    
         
B.       Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah agar mahasiswa terampil menggunakan mikroskop biologi dengan cepat dan aman untuk melihat sediaan sederhana.
C.      Manfaat
Manfaat dari praktikum  ini adalah agar  mahasiswa dapat mengetahui dan terampil dalam  penggunakan mikroskop biologi secara cepat dan aman untuk melihat sediaan sederhana.



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Mikroskop adalah alat yang di gunakan untuk melihat, atau mengenali benda-benda renik yang terlihat kecil menjadi lebih besar dari aslinya. (Sulistyaindriani, 2011).                                                                                                         
 Peranan mikroskop sangat diperlukan dalam mempelajari mikroorganisme, untuk itu perlu semangat memahami atau menilai batas hakiki mata sebagai alat pembesar, ukuran pada benda yang dapat dilihat dengan mata manusia berbanding langsung dengan sudut benda yang berlawanan dengan mata. Karena itu, jika jarak mata itu setengah ukuran benda yang tampak dua kalinya, akan tetapi mata tidak dapat memusatkan pada benda-banda yang jaraknya lebih kecil dari 25 cm sebab jarak terebut merupakan jarak maksimum untuk pembasaran yang efektif. Supaya semua dapat terlihat, suatu benda harus berlawanan arah dengan mata pada sudut 1 derajat atau lebih besar dari jarak 25 cm, hal ini sesuai untuk partikel dengan diameter kira-kira 0,5 mm (Inggaranan, 1982).                                                                     Mikroorganisme uniseluler terlalu kecil untuk dilihat oleh mata telanjang manusia. Untuk dapat mencarinya dan untuk memperhatikamm bentuk dan struktrurnya maka penggunaan mikroskop sangat perlu fungsi pembesaran sistem lensa alat itu terletak diantara benda dan mata terutama untuk memperbesar sudut nyata yang berlawanan dengan mata terhadap benda di dalam medan mikroskop. Selain dari itu, faktor lain yang sangat penting ialah kontras dan penguraian (resolusi). Agar dapat tampak dengan mikroskop, suatu benda harus mempunyai derajat kontras tertentu terhadap medium sekitarnya dan untuk memperoleh bayangan yang dibesarkan secara jelas. Mikroskop harus mempunyai daya pemisah yang cukup memungkinkan penglihatan sebagai benda-benda terpisah dari pada titik-titik yang sangat berdekatan di dalam bayangan (Inggaranan, 1982)
      Mikroskop adalah alat utama dalam mempelajari struktur benda-benda kecil. Mikroskop yang menggunakan cahaya disebut mikroskop optik, yang banyak dilakukan di Laboratorium sekolah. Mikroskop optik dapat dibedakan menjadi mikroskop biologi atau monokuler dan mikroskop streo atau binokuler
(Anonim, 2011).
                                                                                                        
        Menurut Anonim (2011) mikroskop biologi digunakan untuk perngamatan benda tipis stransparan. Penyinaran diberikan dari bawah dengan sinar alam atau lampu. Pada mikroskop biologi ini umumnya memiliki lensa okuler dan lensa objektif dengan kekuatan pembesaran sebagai berikut:           
-       Objektif    4 x  dan okuler 10 x, pembesaran total   40   x
-       Objektif  10 x  dan okuler 10 x, pembesaran total  100  x
-       Objektif  40 x  dan okuler 10 x, pembesaran total  400  x
-       Objektif 100 x dan okuler 10 x, pembesaran total 1000 x
Objek yang paling kuat pada mikroskop optic 100 x disebut objektif emersi, karena penggunaannya harus pakai minyak emersi, dan cara pemakaiannya dengan khusus pula.
Mikroskop membuat benda-benda kecil kelihatan lebih besar daripada wujud sebenarnya. Hal ini disebut pembesaran. Mikroskop juga dapat membuat kita melihat pola-pola terperinci yang tidak nampak oleh mata telanjang. Hal ini disebut penguraian (Goldster, 2004).                                                                                
            Pembesaran yang dicapai oleh suatu mikroskop majemuk adalah hasil kerja, dua sistem lensa: Lensa objektif yang dengan specimen, dan lensa okuler, terletak pada ujung atas mikroskop, terdekat dengan mata
(Ali, 2005)
Menurut Anonim (2011), bagian optik dari mikroskop dan fungsinya sebagai berikut:
1.      Kaki mikroskop, sebagai alas tempat tumpuan berdiri.
2.      Tiang, tempat bersendi lengan mikroskop, atau pegangan dengan sumbu inklinasi.
3.      Lengan atau pegangan mikroskop, yang dipegang bilamana di angkat.
4.      Cermin, alat penangkap dan pemantul cahaya.
5.      Pengatur kondensor, bila diputar akan menaikkan atau menurunkan kondensor.
6.      Kondensor,  lensa yang menghimpun berkas cahaya dari cermin masuk ke lubang
meja sediaan.
7.      Diagfragma, pengatur banyaknya cahaya yang masuk ke kondensor.
8.      Meja sediaan, tempat meletakkan kaca benda (objek glass).
9.      Sengkeling, penjepit atau pengatur letak sediaan (onjek glass).
10.  Penggerak mekanis, alat pengatur letak kaca benda pada meja.
11.   Lubang Meja sediaan, lubang ditengah-tengah meja sediaan tempat lewatnya
 cahaya dari kondensor masuk ke objek glass terus ke lensa objektif.
12.  Makrometer, pengatur kasar.
13.  Mikrometer, pengatur halus.
14.  Tubus, pada ujung atasnya terdapat lensa okuler.
15.  Revolver, cakram tempat melekatnya lensa objektif.
16.  Lensa objektif, menerima bayangan sediaan kemudian membesarkannya.
17.  Lensa okuler, menerima bayangan dari okuler kemudian membesarkannya.
Menurut Ali (2005), berbagai jenis mikroskop dapat digunakan mikrobiologi. Pemilihan mikroskop sangat bergantung pada ukuran benda yang akan diamati. Beberapa mikroskop cahaya hanya digunakan untuk mengamati benda walau tanpa diwarnai, sebaliknya yang lainnya dirancang untuk mengamati benda walau tanpa diwarnai.
1.      Mikroskop Medan Terang
Umumnya mikroskop yang digunakan pada sebagian besar laboratium mikrobiologi adalah mikroskop medan terang, dimana cahaya tampak di transmisikan ke spesimen. Mikroskop ini biasanya membuttuhkan spesium yang telah diwarnai dan dan jarang menggunakan spesimen hidup.
                  
2.      Mikroskop Fluorescens
Mikroskop yang diwarnai dengan pewarna pendar (fluorences) akan berwarna lain dibawah mikroskop pender dibanding jika dilihat dengan mikroskop cahaya biasa.
3.      Mikroskop Medan Gelap
Mikroskop medan gelap ini digunakan untuk mengamati bakteri hidup, khususnya bakteri yang begitu tipis yang hampir mendekati batas daya mikroskop majemuk.
4.      Mikroskop Fase kontraks
Cara ideal untuk mengamati benda ialah dalam keadaan alamiyah yaitu tidak diberi zat warna dan spesimen tetap dalam keadaan hidup.
5.    Mikroskop Elektron
         a.  Mikroskop electron transmisi (TEM)
Penemuan mikroskop elektron transmisi (TEM) sejak 40 tahun lalu merupakan suatu kemajuaan yang luar biasa utamanya bagi para mikrobiologiwan.
b.  Mikroskop electron pemayaran (SEM)
            Mikroskop electron pemayaran (SEM) menggunakan berkas electron namun yang seharusnya ditrnsmisikan secara serempak ke seluruh medan electron difokuskan sebagai titik yang sangat kecil dan dapat digekkan maju mundur pada spesimen .


BAB III
METODE PRAKTIKUM


A. Waktu dan Tempat
   
 Hari / Tanggal : Kamis / 10 November 2011
  
  Waktu             : Pukul 16.00 s.d 17.30 WITA
  
  Tempat           : Laboratorium Biologi Lantai III sebelah Timur FMIPA UNM
B. Alat dan bahan
1.    Alat:
a.    Mikroskop Biologi
b.    Kaca benda
c.    Tusuk gigi
d.   Pisau silet baru
2.    Bahan:
a.    Wortel (Daucus carota)
b.    Daun adam hawa (Rhoeo discolor)
c.    Daun labu (Cucurbita moschata)
d.   Bawang merah (Allium cepa)
C. Prosedur kerja
1. Menyiapkan mikroskop
a.    Mengambil mikroskop dengan bon alat.
b.    Menyediakan alat dan bahan yang akan digunakan.
c.    Meletakkan Mikroskop diatas meja yang datar dengan bagian lengan tepat
berada dihadapan anda.
2. Mengatur masuknya cahaya kedalam tubus:
a.    Memperhatikan keadaan ruangan praktikum Anda, dari mana arah datangnya cahaya lebih terang. Mengarahkan cermin mikroskop ke sumber cahaya  tersebut. Membuka diagfragma atau putar lepmpeng pada posisi  lubang sedang. Mikroskop memiliki kondensor diatas posisinya mendekati  meja sediaan dan gunakan cermin datar, untuk mikroskop yang tanpa kondensor gunakan cermin cekung
b.    Mengatur posisi revolver sehingga lensa objektif paling pendek menghadap kemeja sediaan sampai bunyi klik.
c.    Menurunkan tubus sampai jarak ujung objektif dengan meja sediaan 5-10 mm atau tubus turun maksimal.
d.   Meneropong lewat okuler dengan mata kiri  tanpa memicingkan mata kanan
akan tampak medan bundar putih.
e.    Mikroskop siap dipakai mengamati sediaan.
3. Cara mengatur jarak lensa dengan sediaan
a.    Dengan tangan, memutar pengatur kasar atau makrometer kearah pengatur kasar atau makrometer kearah empu jari, tubus turun, jarak objektif dengan meja sediaan mengecil, lakukan sebaliknya
b.    Memasang kaca benda yang berisi sediaan awetan diatas meja sediaan sedemikiaan rupa sehingga bahan yang diamati berada ditengah lubang meja, jepit kaca benda dengan sengkeling sehingga tidak goyang
c.    Memperhatikan jarak objektif dengan kaca benda tidak lebih dari 10 mm. Jika jarak itu longgar tangan-tangan  memutar mikrometer menurunkan tubus sambil dilihat dari samping ujung objek mendekati kaca benda sampai maksimum 5 - 10 mm.
d.   Meneropong lewat okuler sambil tangan-tangan memutar makrometer menaikkan tubus perlahan-lahan, amati medan pandang sampai muncul bayangan. Kalau tubus telah diangkat, setengah putaran makrometer belum
juga muncul bayangan, berarti terlewatkan. Ulangi kembali, kalau sudah ada
bayangan tapi masih kabur  maka teropong terus sambil memutar micrometer naik atau turun sampai bayangan jelas garis atau batasan-batasannya.
e.    Memeriksa okuler (pembesaran berapa?) dan objektif (pembesaran berapa?), lalu menghitung pembesaran bayangan yang dilihat
f.     Kalau sudah mengamati, preparat dikeluarkan.
g.    Mencatat hasil pengamatan pada tabel pengamatan..
Akhir kegiatan menggunakan mikroskop, memperhatikan hal-hal berikut:
a.    Tidak boleh menyimpan preparat di atas meja sediaan setelah digunakan.
b.    Membersihkan preparat dengan tisu kemudian menyimpannya didalam    kotak      alat.
          c.  Membersihkan mikroskop.
       d.  Membuang sisa bahan yang tidak dipakai lagi ke tempat sampah.



BAB IV
HASIL  DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan
1.    Mikroskop
Keterangan:
1.      Lensa okuler
2.      Makrometer
3.      Mikrometer
4.      Lengan
5.      Penggerak mekanis
6.      Sumbu inklinasi
7.      Kaki mikroskop
8.      Cermin
9.      Pengatur kondensor
10.  Kondensor
11.  Diafragma
12.  Meja sediaan
13.  Sengkeling
14.  Lensa objektif
15.  Revolver
16.  Tubus

2. Hasil Pengamatan pada Tumbuhan
a.       Daun adam hawa (Rhoeo discolor)


Keterangan :
1.      Sel penutup
2.      Stomata
3.      Sel epidermis

Pembesaran : 40x10

b.      Bawang merah (Alllium cepa)


Keterangan :
1.      Sel kubus berlapis

Pembesaran: 40x10
c.       Daun labu (Cucurbita muschata)


Keterangan:
1.      Septa
2.      Trikoma jarum
3.      Basal

Pembesaran: 10x10

d.      Wortel (Daucus carota)


Keterangan :
1.      Sel epidermis
2.      Korteks

Pembesaran: 10x10


B. Pembahasan
Mikroskop adalah alat bantu utama dalam melakukan pengamatan dan penelitian dalam biologi, untuk melihat objek yang terlalu kecil yang tidak dapat dilihat dengan kasat mata. Kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah dilihat dengan mata telanjang. Komponen-komponen mikroskop optikyang terdiri dari :
1.      Kaki mikroskop, sebagai alas tempat tumpuan berdiri.
2.      Tiang, tempat bersendi lengan mikroskop, atau pegangan dengan sumbu inklinasi.
3.      Lengan atau pegangan mikroskop, yang dipegang bilamana di angkat.
4.      Cermin, alat penangkap dan pemantul cahaya.
5.      Pengatur kondensor, bila diputar akan menaikkan atau menurunkan kondensor.
6.      Kondensor,  lensa yang menghimpun berkas cahaya dari cermin masuk ke lubang meja sediaan.
7.      Diagfragma, pengatur banyaknya cahaya yang masuk ke kondensor.
8.      Meja sediaan, tempat meletakkan kaca benda (objek glass).
9.      Sengkeling, penjepit atau pengatur letak sediaan (onjek glass).
10.  Penggerak mekanis, alat pengatur letak kaca benda pada meja.
11.   Lubang Meja sediaan, lubang ditengah-tengah meja sediaan tempat lewatnya
 cahaya dari kondensor masuk ke objek glass terus ke lensa objektif.
12.  Makrometer, pengatur kasar.
13.  Mikrometer, pengatur halus.
14.  Tubus, pada ujung atasnya terdapat lensa okuler.
15.  Revolver, cakram tempat melekatnya lensa objektif.
16.  Lensa objektif, menerima bayangan sediaan kemudian membesarkannya.
17.  Lensa okuler, menerima bayangan dari okuler kemudian membesarkannya
Berdasarkan hasil penganatan praktikum yang telah dilakukan dengan menggunakan mikroskop biologi untuk mengamati sel-sel diperoleh data sebagai berikut:
1.         Daun adam hawa (Rhoeo discolor)
Pengamatan daun adam hawa (Rhoeo discolor) dilakukan dengan menggunakan mikroskop biologi dengan pembesaran 40x10. Dengan pembesaran tersebut, kita dapat melihat di bagian daun tersebut terdapat serabut-serabut yang berwarna hitam serta terdapat batasan sel yang berwana ungu. Tampak pula sel epidermis yang berwarna putih, dimana di dalam epidermis tersebut terdapat stomata yang berfungsi sebagai mulut daun, yaitu tempat keluar masuknya udara, serta terdapat pula sel penutup yang berwarna hijau.
2.         Bawang merah (Allium cepa)  
Pengamatan bawang merah (Allium cepa) dilakukan dengan menggunakan pembesaran 40x10, dimana dengan pembesaran tersebut, dapat diamati bahwa sel pada bawang merah itu berbentuk seperti batu bata yang disebut sel kubus berlapis.
3.         Daun labu (Cucurbita moschata)
Pada pengamatan daun labu (Cucurbita moschata), ditemukan bentuk seperti jarum yang memiliki segmen yang disebut trikoma jarum yang berfungsi untuk mengurangi ganggua hewan dan manusia. Segmen yang terdapat pada trikoma jarum tersebut dinamakan septa. Selain itu juga terdapat basal. Pembesaran yang digunakan yaitu 10 x 10 dengan menggunakan mikroskop Biologi.
4.         Wortel (Daucus carota)
Pengamatan yang dilakukan pada wortel (Daucus carota )yaitu terdapat sel epidermis kemudian di atas sel epidermis tersebut terdapat korteks yang berbentuk bulat. Pembesaran yang dialakukan ialah 10x10.

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah mahasiswa melakukan percobaan mengenai cara menggunakan mikroskop, mahasiswa telah terampil menggunakan mikroskop biologi dengan cepat dan aman untuk melihat sediaan sederhana.
B. Saran
1. Sebaiknya praktikan berhati-hati dalam menggunakan mikroskop dan alat-alat
     lainnya
2. Sebaiknya setiap praktikan berhati-hati dalam melakukan pengamatan agar
     bayangan yang dihasilkan semakin jelas.
3. Agar mendapat hasil yang baik, maka setiap praktikan sebaiknya memeriksa
   
 pembesaran mikroskop.

DAFTAR PUSTAKA
Ali, Alimuddin. 2005. Mikrobiologi Dasar. Makassar: Jurusan Biologi FMIPA UNM.
Anonim. 2011. Penunutun Praktikum Biologi Dasar. Makassar: Jurusan Biologi FMIPA UNM.   
Goldster, Philip. 2004. Ilmu Pengetahuan Populer Jilid 10 Edisi II. Jakarta: PT. Ikrar Mandiri Abadi
Inggaranan, J. 1982. Dunia Mikroba I. Jakarta: Bharatama Karya Akdara.
Sulistyaindriani. 2011. Bagian-Bagian Mikroskop dan Fungsinyahttp://sulistyaindriani.wordpress.com/. Diakses pada tanggal 15 November 2011.
           

LAMPIRAN-LAMPIRAN
1.      Tuliskan nama bagian optik dari Mikroskop !
jawab:
a.         Lensa objektif
b.        Lensa okuler
c.         Cermin
d.        Kondensor
e.         Diafragma
2.      Tuliskan nama bagian mekanik dari mikroskop !
 jawab:
a.       Kaki mikroskop
b.      Tiang        
c.       Lengan atau pegangan mikroskop
d.      Pengatur kondensor
e.       Meja sediaan
f.       Sengkeling
g.      Penggerak mekanis
h.      Lubang meja sediaan
i.        Makrometer
j.        Mikrometer
k.      Tubus atau tabung okuler
l.        Revolver atau pemutar objektif
3.      Tuliskan fungsi bagian mekanik
jawab:
a.         Kaki mikroskop, sebagai alat tempat tumpuan berdiri.
b.        Tiang, tempat bersendi lengan mikroskop, atau pegangan dengan sumbu inklinasi.
c.         Lengan atau pegangan mikroskop, yang dipegang bilamana diangkat.
d.        Pengatur kondensor. bila diputar akan menaikkan atau menurunkan kondensor.
e.         Meja sediaan, tempat meletakkan kaca benda (objek glass).
f.         Sengkling, penjepit atau pengatur letak sediaan (objek glass).
g.        Penggerak mekanis, alat pengatur letak kaca benda pada meja.
h.        Lubang meja sediaan, lubang ditengah-tengah meja sediaan tempat lewatnya cahaya dari kondensor masuk ke objek glass terus ke lensa objektif.
i.          Makrometer, pengatur kasar, alat penggerak tubus ke atas atau ke bawah secara kasar.
j.          Mikrometer, pengatur halus, alat penggerak tubus ke atas atau ke bawah secara halus.
k.        Makrometer, pengatur kasar, alat penggerak  tubus ke atas atau ke bawah secara kasar.
l.          Tubus atau tabung okuler, pada ujung atasnya terdapat lensa okuler atau tempat melekatnya benda okuler.
m.      Revolver atau pemutar objektif, cakram tempat melekatnya lensa objektif sebagai ukuran.
4.      Kalau bayangan dalam medan pandangan akan di geser ke kiri-depan. Kearah
manakah kaca benda atau sediaan harus digeser? Mengapa demikiaan?
jawab:      
Kalau bayangan dalam medan pandangan akan digeser ke kiri-depan maka
     arah kaca benda kebelakang. Mengapa demikian? Karna prinsip mikroskop
     diperbesar dan terbalik.
5.      Tuliskan pengaruh negative terhadap mikroskop kalau lensa di gosok dengan kain atau kertas kasarr?
jawab:
Dapat merusak lensa dan hasil pengamatan tidak jelas..

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar