I.
Landasan Teori
Tubuh
hewan terdiri dari berbagai organ tubuh. Organ–organ yang bekerja sama dalam
melakukan fungsi yang lebih tinggi
membentuk organ. Anatomi katak dapat memberikan gambaran umum organ-organ utama
pada hewan vertebrata. Pengamatan anatomi suatu hewan diperlukan pembedahan untuk memudahkan
mengamati bentuk, kedudukan dan hubungannya dengan organ lain. Yang akan diamati
dalam praktikum ini adalah sistem
pencernaan, peredaran darah, pernapasan, ekskresi,
dan reproduksi (Anonim, 2011).
Menurut Slamet (1994), vertebrata
secara anatomis memiliki struktur tubuh yang paling kompleks, katak merupakan
salah satu vertebrata yang transisi antara lingkungan akuatik dimasa larva
dengan lingkungan daratan (teristerial)
dimasa dewasa maupun telah menjadi hewan daratan. Katak dewasa sepenuhnya dapat
meninggalkan air. Hal ini ada kaitannya dengan sistem
respirasi yang sebagian dilakukan oleh kulit. Sebagai hewan daratan katak
menggunakan paru-paru untuk bernafas. Paru-paru
terdiri dari buah kantong berdinding tipis. Paru–paru menerima udara dari
rongga mulut melalui slattis. Udara yang masuk akan larut dalam
cairan sel- sel epitel paru-paru, didalam kapiler, oksigen di ikat oleh
hemoglobin menjadi senyawa- senyawa hashemoglobin (HBO) didalam
eritrosit, dalam bentuk HBO inilah oksigen
diedarkan oleh darah keseluruh jaringan tubuh. Vertebrata
merupakan salah satu subphylum dari phylum chordate.
Vertebrata mempunyai ciri- ciri:
a. Mempunyai
ruas tulang belakang
b. Mempunyai
cranium
c. Tubuhnya
simetris
d. Memiliki
rangga dan sistem reproduksi terpisah
Menurut Radiaputra (1990), ciri kulit
katak berperan penting dalam sistem respirasi,
hal ini terlaksana karena kulit katak mengandung banyak pembuluh darah, dan
kulit tersebut tipis. Subphylum vertebrata terdiri dari beberapa kelas, dan salah
satunya adalah amfibi. Amfibi sebagian masa hidupnya dilewatkan dia air dan
sebagian didarat. Ciri-ciri hewan amfibi
antara lain :
a.
Kulit licin, mudah terkelupas
b.
Habitatnya di air
dan di darat
c.
Alat respirasinya pada larfa adalah
insang dan pada masa dewasa adalah paru- paru, kulit, dan rongga kulit.
d.
Bereproduksi dengan ovipar.
e.
Alat geraknya adalah kaki belakang
f.
Berdarah dingin
Yang
termasuk dalam kelas amfibi adalah salamander, katak, kintel, ichthyosis
sebagai amfibia daerah tropis yang tidak berkaki dan beberapa hewan lain yang
hanya tinggal fosilnya. Nama kelas ini berasal dari kata Yunani (Amphi=rangkap,
bios=hidup). Sebagian besar dari kelas ini menunjukkan bahwa mempunyai fase
kehidupan air dan kemudian fase kehidupan di darat. Pada kedua fase itu
struktur dan funsinya menunjukkan bahwa amfibi merupakan suatu kelompok chordata
yang pertama kali keluar dari kehidupan dalam air. Beberapa pola menunjukkan
pola baru yang disesuaikan dengan kehidupan darat. Misalnya, kaki, paru-paru,
nares(nostril) yang mempunyai hubungan dengan cavum oris, dan alat penghirup
atau pembau yang berfungsi baik dalam air maupun darat (Jasin, 1992).
Menurut Anonim (2011), sistem pencernaan
makanan pada amfibi, hampir sama dengan ikan, meliputi saluran pencernaan dan kelenjar
pencernaan. salah satu binatang amphibi
adalah katak. Makanan katak berupa hewan-hewan kecil (serangga). Secara
berturut-turut saluran pencernaan pada katak meliputi:
a.
rongga mulut:
terdapat gigi berbentuk kerucut untuk memegang mangsa dan lidah untuk menangkap mangsa.
b.
esofagus;
berupa saluran pendek.
c.
ventrikulus
(lambung),
berbentuk kantung yang bila terisi makanan
menjadi lebar. Lambung katak dapat dibedakan menjadi 2, yaitu tempat masuknya esofagus dan lubang keluar menuju usus.
menjadi lebar. Lambung katak dapat dibedakan menjadi 2, yaitu tempat masuknya esofagus dan lubang keluar menuju usus.
d.
intestinum
(usus):
dapat dibedakan atas usus halus dan usus tebal. Usus halus meliputi: duodenum.
jejenum, dan ileum, tetapi belum jelas batas-batasnya.
e.
usus tebal berakhir pada rektum dan menuju kloaka
f.
kloaka merupakan muara bersama antara saluran
pencernaan makanan, saluran reproduksi, dan urine.
Kelenjar pencernaan pada amfibi, terdiri atas hati
dan pankreas. Hati berwarna merah kecoklatan, terdiri atas lobus kanan yang
terbagi lagi menjadi dua lobulus. Hati berfungsi mengeluarkan empedu yang
disimpan dalam kantung empedu yang berwarna kehijauan. pankreas berwarna kekuningan, melekat diantara lambung dan
usus dua belas jari (duadenum). Pankreas berfungsi menghasilkan enzim dan
hormon yang bermuara pada duodenum
Kelompok amphibia, misalnya katak, merupakan
jenis hewan ovipar. Katak betina dan katak jantan tidak memiliki alat kelamin
luar. Pembuahan katak juga terjadi di luar tubuh. Pada saat kawin, katak betina
dan katak jantan akan melakukan ampleksus, yaitu katak jantan akan menempel
pada punggung katak betina dan menekan perut katak betina. Kemuidan katak
betina akan mengeluarkan ovum ke dalam air. Setiap ovum yang dikeluarkan katak
betina diselaputi oleh selaput telur atau membran vitelin. Sebelumnya, ovum
katak yang telah matang dan berjumlah sepasang ditampung oleh suatu corong.
Perjalanan ovum dilanjutkan melalui saluran telur atau oviduk. Dekat pangkal
oviduk pada katak betina dewasa, terdapat saluran yang menggembung yang disebut
kantung telur atau uterus. Oviduk katak betina terpisah dengan ureter (saluran
kemih). Oviduk berkelok-kelok dan bermuara di kloaka. (Anonim, 2011).
II.
Tujuan
Praktikum
Mahasiswa dapat mengenali bentuk, warna, dan letak
organ, serta hubungannya dengan organ lain pada suatu sistem organ.
III.
Metode Kerja
A. Waktu dan Tempat
Hari/Tanggal : Senin, 28 November 2011
Waktu : Pukul 13.00-15.00
W1TA
Tempat : Laboratorium Biologi Lantal 3 sebelah Timur
FMIPA UNM
B. Alat dan
Bahan
1. Alat
a.
Botol pembunuh
b.
Baki bedah
c.
Alat bedah 1 set
2. Bahan
a.
Kodok (Buffo melanustictus)
b.
Kapas
c.
Kloroform/eter
(pembius)
C. Prosedur
Kerja
1. Pengamatan Luar
a.
Mematikan kodok
Mengambil segumpal kapas (sebesar ruas empu jari
tangan), membasahi dengan eter/kloroform, lalu memasukkannya ke dalam botol
pembunuh, segera pula memasukkan kodok ke dalam botol tersebut kemudian
menutupnya dengan rapat. Membiarkan sampai kodok
pingsan.
b.
Mengeluarkan kodok yang
sudah tidak bergerak dan meletakkannya di atas baki bedah. Membiarkan kapas di
dalam botol dan menutupnya dengan rapat (uapnya berbahaya).
c.
Mengamati
bagian luar kodok
1)
Mata, kelopak
dan selaput tidur
2)
Lubang
hidung luar
3)
Tympanum di
selaput pendengar
4)
Celah
mulut
5)
Tungkai
depan
a) Lengan atas (Branchium)
b) Lengan bawah (Ante branchium)
c)
Telapak (Manus)
d) Jari-jari (Digiti)
6)
Tungkai belakang
a)
Paha (Femur)
b)
Betis (Crus)
c)
Telapak bersatu (pes)
d)
Jari-jari
berselaput renang
7)
Kloaka
(menentukan letaknya)
8)
Menggambar dari
arah punggung dan memberi nama bagian-bagian tersebut di atas
2. Pembedahan
a.
Meletakkan
kodok pada punggungnya di atas baki bedah. Memaku
keempat kakinya dengan jarum pada lilin, sehingga tidak mudah goyang.
b.
Dengan pinset
menjepit membujur kulit bagian perut dekat paha, mengangkat sedikit,
menggunting melintang di bawah pinset, sehingga terbentuk celah pada kulit
perut.
c.
Melalui celah
itu, rnemasukkan ujung gunting yang tumpul dan menggunting kulit ke arah kepala
sampai gunting tertumbuk. Kembali ke celah tadi, menggunting ke arah pangkal
kedua paha.
d.
Menggunting
kulit ke arah samping kiri dan kanan, sehingga kulit perut bisa tersingkap.
Memeriksa perlekatan kulit pada jaringan otot. Hanya pada tempat tertentu kulit
melekat pada otot, sehingga terbentuk semacam kantong (saccus).
e.
Memperhatikan
bagian tengah otot perut. Tampak garis putih membujur sepanjang otot perut
(disebut linea alba).
f.
Menjepit dengan
pingset otot perut di samping linea alba, dan mengguntingnya melintang, sehingga membentuk
celah. Memasukkan ujung gunting yang tumpul ke dalam celah otot perut dan
memulai menggunting ke arah kepala sampai bawah rahang. Melanjutkan
pengguntingan sampai pangkal paha.
g.
Menyingkap jaringan otot perut ke
samping kiri dan kanan sehingga terbuka rongga perut dan tampak jeroan.
3. Pengamatan Sistem Pencernaan
a.
Membuka celah mulut dengan skalpel dan
pinset, sehingga rongga mulut terbuka. Mengamati bentuk gigi, meraba dengan
jari geligi pada rahang atas dan gigi vomer pada langit-langit.
b.
Dengan pinset, menarik lidah keluar,
mengamati bentuk dan perlekatannya (mencatatnya).
c.
Melanjutkan pengamatan rongga perut yang
berisi jeroan. Mengamati bentuk dan warnanya:
1)
Hati sebelah kanan, berapa banyak lobus;
mencari kantong empedu (warnanya).
2)
Lambung di sebelah kiri hati;
mengangkatnya sedikit dan akan tampak duodenu dan pangkreas.
3)
Runut terus usus halus sampai usus
tebal. Perhatikan pertemuannya.
4)
Rektum yang belok ke kloaka.
4. Pengamatan Sistem Peredaran Darah
a.
Arah kepala dan
hati, tampakjantung dalam selaput
b.
Menusuk
selaput pembungkus jantung dengan jarum atau ujung scalpel sarnpai pecah, mengamati bentuk dan bagian:
1)
Bilik
(ventrikel)
2)
Serambi (atrium)
kiri dan kanan
3)
Pembuluh nadi
utama (trunkus ateriosus) yang keluar dari ventrikel kemudian bercabang menjadi dua aorta (kiri dan kanan).
c.
Menggambar
bagian jantung dan memberi nama begian tersebut di atas.
5. Pengamatan Sistem Pernapasan
a.
Memperhatikan
bagian sebelah kanan dan sebeläh kiri lambung, tersembul bagian paru-paru.
b.
Dengan sedotan
limun yang ujungnya dimasukkan kedalam lubang pangkal tenggorok (membuka
mulut), meniup pangkalnya perlahan, maka paru-paru akan menggembung. Mengamati
bentuk dan warna paru-paru, pembuluh darah pada paru-paru.
c.
Melepaskan
jantung dengan gunting, sehingga tampak batang tenggorok (trakea).
d.
Membuat gambar
bagan sistem pernafasan kodok.
6. Pengamatan Sistem Ekskresi dan
Reproduksi (Urogenitalia)
a.
Melepaskan
organ-organ pencernaan, mulai dari lambung sampai pada rectum, serta masentrium (jaringan ikat) yang memegangnya.
b.
Akan tampak
sepasang ginjal bulat lonjong melekat pada bagian belakang rongga perut. Selanjutnya. mengamati:
1)
Ginjal dengan
kelenjar adrenal (garis keputihan)
2)
Badan lemak (corpus adiposum) kekuningan berjumbai
3)
Saluran ginjal (ureter) dan gijal menuju ke kantong kemih
c.
Pada kodok
jantan ureter ini disebut juga ductus
urospermatius, testis terletak di sebelah atas ginjal,bulat lebih
kecil berhubungan dengan ginjal melalui vasa efferensia.
d.
Pada
katak betina. ada sepasang ovarium di bagian kin dan kanan.
Mengangkat sedikit ovariurn, akan tampak oviduk berupa saluran berkelok-kelok putih. bermuara pada kloaka sedang ujungnya berupa corong (ostiurn) ada di dekat jantung.
Mengangkat sedikit ovariurn, akan tampak oviduk berupa saluran berkelok-kelok putih. bermuara pada kloaka sedang ujungnya berupa corong (ostiurn) ada di dekat jantung.
e.
Membuat gambar bagian sistem urogenitalia kodok.
Memberi nama bagian-bagiannya.
IV.
Hasil Pengamatan
1. Morfologi
Kodok
a. Morfologi Dorsal
|
Keterangan:
1.
Tungkai atas (Ekstremitas
arterior)
2.
Badan
3.
Kepala (Cepal)
4.
Nares Eksternal
5.
Oris
6.
Orbita
7.
Membran timpani
8.
Manus
9.
Ante brachium
10.
Brachium
11.
Femur
12.
Crus
13.
Tungkai bawah (E. Posterior)
14.
Pes
15.
Digiti (jari)
|
b. Morfologi Ventral
|
|
Keterangan:
1.
|
c. Anatomi Kodok
|
|
Keterangan:
1. Maksilaris Dent
2. Vomer Dent
3. Saluran Gustachius
4. Neres Internal
5. Epiglothis
6. Lingua
|
d. Organ Dalam
|
|
Keterangan:
1.
Pulmo
2.
Cor
3.
Hepar
4.
Vesca Fellea
5.
Ventriculus
6.
Intestinum Tenue
7.
Intestinum Crassum
8.
Kloaka
|
e.
|
|
Keterangan:
1.
Ren
2.
Ureter
3.
Vesica Urineria
|
f. Sistem Sirkulasi
|
|
|
g.
|
|
Keterangan :
1.
Glottis
2.
Bukofaring
3.
Nostril
4.
Mulut
5.
Otot Petrohiad
6.
Kartil logohiad
7.
Otot Stemohiad
8.
Faring
9.
Esofagus
10. Paru-paru
|
h. Sistem Reproduksi
Jantan
|
|
Keterangan :
1. Aorta
2. Testis
3. Vana Efferentis
4. Badan Lemak
5. Ginjal
6. Saluran Kemih
7. Kandung kemih
8. Kloaka
|
Betina
|
|
Keterangan :
1. Kerongkongan
2. Saluran telur
3. Vena postcava
4. Ginjal
5. Indung telur
6. Rahim
7. Kelenjar adrenal
8. Saluran kemah
9. Bukaan oviduk
10. Kandung kemih
11. Saluran kemih
|
B.
Pembahasan
Pada hasil pengamatan katak yang
diawali pada bagian luar katak yaitu terdapat mulut, mata, selaput tidur,
selaput renang, kelopak mata dan warna kulit. Pada katak terdapat tungkai depan
dan tungkai belakang yang berbeda. Tungkai depan terdiri atas
tungkai(branchium), ante branchium, manus, digit 4 buah satu mengecil. Digit
pada katak jantan mengepal, special pada waktu musim kawin. Sementara pada
tungakai belakang memepunyai femur, kaki bawah, pes dan manus serta digiti yang
berselaput renang. Kemudian diamati bagtian dalam katak yang terdapat beberapa
system organ yaitu :
2. Sistem
pencernaan
Yaitu
alat pencernaan makanan yang diawali oleh cavum oris dan diakhiri oleh anus.
Pada beberapa bagian dari tracnus digeastoria mempunyai strutur dan ukuran yang
berbeda. Proses masuknya makanan kedalam tubuh katak yaitu pertama makanan
ditangakp oleh lidah katak, dalam mulut makanan tesebut dibasahi oleh air liur
katak. Dalam mulut makanan di cerna secara mekanik dengan bantuan gigi, lidah
dan air lidah katak katak tidak terlalu banyak mememiliki kelenjar ludah. Dari
vacuum oris makanan akan melalalui paring, oseoaphagus yagn menghasilkan
sekresi alkalis (basis) dan mendorong makanan masuk kedalam ventricolus yang
berfungsi sebagai gudang pencernaan. Bagian muka ventriculus yang besar disebut
cardiac, sedangakan bagian posterior mengecil dan berakhir dengan pylori.
Kontaksi didi otot ventriculus yang mengandung enzim atau farmen, yang
merupakan katalisator. Tipa-tiap enzim mengubah sekelompok zat makanan menjadi
ikatan yang lebih sederhana. Enzim yang dihasilkan oleh ventriculus tetapi
terutama terjadi di intestinum. Makanan masuk ke intertinum dari ventriculus
melalui klepiloris.
Kelenjar pencernaan yang besar
adalah hepar dan pancreas yang
memberikan sekresinya pada intestinum, kecuali menghasilkan sekresi sendiri. Hapar terdiri
dari 3 lobus dan bilus(zat empedu) yang
dihasilkan akan di tampung sementara dalam vesica feles,yamg kemudian akan di
tuangkan kedalam intetinuim melalui discus cytecus dulu. Fungsi bilus untuk mengemulsikan
zat lemak. Baham makanan yang merupakan sisa menjadi feses dan dikeluarkan
melelui kloaka.
3. Sistem
pernafasan
Pada waktu katak
masih dalam keadaa berudu katak bernafas dengan paru-paru yaitu insang
eksternal dan insang internal. Pada
waktu katak dewasa bernapas dengan paru-paru yaitu berupa
kantong-kantong yang pada dindingnya terdapat banyak ruang. Paru-paru
berhubungan dengan udara luar melalui dua bronki,laring yang mengandung
tali-tali vocal,lalu faring dan lorong-lorong nasal. Lubang dari varing ke
laring berupa celah longitudinal yang disebut glottis. Lubang –lubang dalam
dari lorong nasal itu disebut nares internal. Pertukaran gas juga melalui
kulit.
Mekanisme
pernafasan katak yaitu pada inspirasi katak dilakukan dengan glodis tertutup,
dasar rongga mulut menuru, udara masuk melalui lubang hidung udara masuk
kerongga mulut dan faring. Glotis terbuka dasar rongga mulut naik,udara dari
rongga mulut masuk ke paru-paru. Sedangkan pada ekspresi dilakukan dengan cara
otot dinding tubuh berkontraksi menekan paru-paru, dengan demikian udara dari
paru-paru keluar melalui notril. Walaupun ada pergantian udara didalam
paru-paru tetapi masih dapat bernapas dengan mmengggunakan permukaan rongga
mulut dan permukaan kulitnya.
4.
Sistem
peredaran darah
Sistem
ini terdiri atas cor, arteri, capilar, vena dan saluran-saluran darah dan
limpha. Sistem peredaran darah katak terdiri
daridarah dan peredaran darah. Alat peredaran katak terdiri dari jantung,
arteri, vena kapiler, dan sinus venosus. Jantung terdiri dari tiga ruangan
yaitu satu bilik dan dua serambi. Darah katak terdiri dari plasma darah,
eritrosit ,leukosit, dan keping darah. Darah yang kaya dengan oksigen terdapat
didalam bilik,dan darah yang kaya dengan karbon
dioksida terdapat dalm serambi.
5.
Sistem
ekskresi
Sistem ekskresi sebagai system pembuangan zat-zat yang tidak
digunakan lagi oleh tubuh dan di keluarlkan malalui kulit,ren, paru-pari, hati,
dan empedu. Ren merupakan alat filter selektif untuk membuang sisa zat organis
dan garam-garam mineral dari pembuluh darah. Ren berbentuk bulat panjang ,
berwarna cokelat terpisah dari coelom dibawah tulang belakang. Pemisahan ini
disebut rettop eritonial.
6.
Sistem reproduksi
Sistem rproduksi pada katak jantan yaitu
sistem genitalis markulinus yang berupa sepasang testis berbentuk oval,
berwarna keputih-putihan, terletak disebelah anterior dan ren, di ikat oleh
meshorchium yang terjadi dari lipatan peritoneum di sebelah carnikal testis
melekat cropus adiposum suatu zat lemak yang berwarna kekuning-kuninganan.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim.
2011. Hewan
Vertebrata. http//id.wikipedia.org/wiki/.com. Diakses pada tanggal 9 Desember 2011.
Jasin.
1992. Zoologi Vertebrata.
Sinar Wijaya :
Surabaya.
Radiopitra.
1990. Zoologi. Erlangga: Jakarta
Slamet.
1994. Biologi Edisi ke-3. Erlangga :
Jakarta
Tim
pengajar. 2011.
Penuntun Praktikum Biologi Dasar. UNM: Makassar
0 komentar:
Posting Komentar