Judul : Magnet
I.
KAJIAN
PUSTAKA
Magnet atau magnit adalah suatu obyek yang mempunyai suatu medan magnet.
Kata magnet (magnit) berasal dari bahasa Yunani magnÃtis lÃthos yang
berarti batu Magnesian. Magnesia adalah nama
sebuah wilayah di Yunani pada masa lalu yang kini bernama Manisa (sekarang
berada di wilayah Turki) dimana
terkandung batu magnet yang ditemukan sejak zaman dulu di wilayah tersebut.
A.
Sifat-Sifat
Magnet
“Benda-benda yang berada di sekeliling kita ada
yang dapat ditarik oleh magnet dan ada pula yang tidak dapat ditarik oleh
magnet. Benda yang dapat ditarik oleh magnet biasanya terbuat dari besi, baja,
atau benda yang mengandung keduanya misalnya paku, jarum, peniti, baut. Adapun
benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet adalah benda yang terbuat dari
karet, kayu, atau plastik misalnya kertas, meja, kursi. Benda yang mampu
ditarik oleh magnet disebut sebagai benda
magnetis sedangkan benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet adalah benda non-magnetis” (Muslimin, 2013:42).
1.
Magnet dapat
Menarik Benda Tertentu
Magnet dapat menarik benda lain yang berasal bahan logam. Namun tidak semua
logam dapat ditarik oleh magnet. Besi dan baja adalah dua contoh logam yang
mempunyai daya tarik yang tinggi oleh magnet.
2.
Magnet
Mempunyai Dua Kutub
“Magnet memiliki dua tempat yang gaya magnetnya paling
kuat. Daerah ini disebut kutub magnet. Ada 2 kutub magnet, yaitu kutub utara
(U) dan kutub selatan (S). Seringkali kita menjumpai magnet yang bertuliskan N
dan S. N merupakan kutub utara magnet itu (singkatan dari north yang
berarti utara) sedangkan S kutub selatannya (singkatan dari south yang
berarti selatan)” (Sudarmana,
2012: 205).
“Gaya magnet, seperti halnya gaya listrik, berupa tarikan
dan tolakan. Jika dua kutub utara (senama) didekatkan, maka keduanya
tolak-menolak. Dua kutub selatan (senama) juga saling menolak. Namun,
jika kutub selatan didekatkan pada kutub utara (tidak senama), maka kedua kutub
ini akan tarik-menarik. Sehingga kita dapat membuat aturan untuk kutub magnet:
kutub senama tolak-menolak, dan kutub tak senama tarik-menarik.”(Rahma,
2012).
Kutub-kutub magnet selalu berpasangan yaitu kutub utara
dan kutub selatan. Selama bertahun-tahun para ilmuwan mencoba
mendapatkan satu kutub saja yang ada pada sebuah magnet. Jika sebuah magnet
dipotong menjadi dua, ternyata hasilnya berupa dua magnet yang lebih kecil dan
masing-masing tetap memiliki kutub utara dan selatan.
4.
Magnet Memiliki Gaya yang dapat Menembus Benda
“Daya tembus benda
dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain ketebalan penghalang, jenis
penghalang, kekuatan penghalang, serta jarak antara magnet dan benda. Kekuatan
gaya tarik magnet tidak sama disetiap sisinya. Gaya yang paling kuat terletak
di kutub-kutubnya. Daerah di sekitar magnet yang masih dipengaruhi oleh gaya
magnet yaitu medan magnet” (Muslimin, 2013:43).
B.
Magnet Alam dan Magnet Buatan
Berdasarkan asalnya maka magnet dapat dibedakan menjadi magnet alami dan
magnet buatan.
1.
Magnet Alam
Magnet alam adalah magnet yang tidak dibuat orang. Magnet
itu sudah bersifat magnet sejak semula. Batuan alami yang dapat menarik benda
dari besi disebut magnet alam. Magnet alam dikenal orang sejak zaman Yunani
Kuno. Pada waktu itu, bahan magnet banyak ditemukan di daerah Magnesia (Gunung
Ida). Magnet di Gunung Ida ditemukan oleh seorang penggembala yang heran
terhadap tongkat besi yang dibawanya. Tongkat tersebut tertarik oleh tanah dan
sulit (berat) sekali diangkat. Dari kejadian tersebut, penggembala menjadi penasaran
kemudian menggali tanah yang menyebabkan tongkatnya tertarik ke tanah.
Ternyata, di dalam tanah dia hanya mendapatkan lapisan
batu besar berwarna hitam. Dari sana ia tahu bahwa yang menarik tongkatnya
adalah batu hitam tersebut, yang sekarang dikenal sebagai magnet alam.
2.
Magnet Buatan
Magnet buatan adalah magnet yang dibuat manusia. Magnet
buatan terbuat dari besi atau baja. Bentuk-bentuk magnet buatan misalnya
berbentuk batang, silinder, jarum, dan ladam (Chalid, 2009).
Magnet buatan dapat dibuat dengan cara gosokan, cara
induksi, dam cara menggunakan arus listrik.
a.
Membuat Magnet
dengan Cara Menggosok
Besi yang semula tidak bersifat magnet, dapat
dijadikan magnet. Caranya besi digosok dengan salah satu ujung magnet tetap.
Arah gosokan dibuat searah agar magnet elementer yang terdapat pada besi
letaknya menjadi teratur dan mengarah ke satu arah.
b.
Membuat Magnet
dengan Cara Induksi
Besi dan baja dapat dijadikan
magnet dengan cara induksi magnet. Besi dan baja
diletakkan di dekat magnet tetap. Magnet
elementer yang terdapat pada besi dan baja akan terpengaruh atau terinduksi
magnet tetap yang menyebabkan letaknya teratur dan mengarah ke
satu arah. Besi atau baja akan menjadi magnet sehingga dapat menarik serbuk
besi yang berada di dekatnya.
Ujung besi yang berdekatan dengan
kutub magnet batang, akan terbentuk kutub yang selalu
berlawanan dengan kutub magnet penginduksi. Apabila kutub utara magnet batang
berdekatan dengan ujung A besi, maka ujung A besi menjadi kutub selatan dan
ujung B besi menjadi kutub utara atau sebaliknya.
c.
Membuat Magnet
dengan Cara Arus Listrik
Selain dengan cara induksi, besi
dan baja dapat dijadikan magnet dengan arus listrik.
Besi dan baja dililiti kawat yang dihubungkan dengan baterai. Magnet elementer
yang terdapat pada besi dan baja akan terpengaruh aliran arus searah (DC) yang
dihasilkan baterai. Hal ini menyebabkan magnet elementer letaknya teratur dan
mengarah ke satu arah. Besi atau baja
akan menjadi magnet dan dapat menarik serbuk besi yang berada di
dekatnya. Magnet yang demikian disebut magnet listrik atau elektromagnet.
Besi yang berujung A dan B dililiti kawat berarus
listrik. Kutub magnet yang terbentuk bergantung pada arah arus ujung kumparan.
Jika arah arus berlawanan jarum jam maka
ujung besi tersebut menjadi kutub utara. Sebaliknya, jika
arah arus searah putaran jarum jam maka ujung besi tersebut
terbentuk kutub selatan. Dengan demikian, ujung A kutub utara
dan B kutub selatan atau sebaliknya.
C.
Kegunaan Magnet dalam Kehidupan Sehari-hari
Gaya tarik magnet banyak digunakan dalam kehidupan
sehari-hari. Gaya tarik magnet digunakan pada berbagai macam alat, mulai dari
alat yang sederhana hingga alat yang rumit. Magnet digunakan pada alat-alat
berikut.
1.
Ujung gunting untuk
memudahkan mengambil jarum jahit.
2.
Bel listrik untuk
menggerakkan pemukul lonceng.
3.
Papan catur agar
buah catur tidak mudah terguling.
4.
Kompas sebagai
penunjuk arah utara-selatan.
5.
Dinamo sepeda dan
generator untuk membangkitkan tenaga listrik.
6.
Alat untuk
mengangkut benda-benda dari besi.
II.
PELAKSANAAN
PRAKTIKUM
A.
Praktikum
1: Benda yang Dapat Ditarik Magnet
1.
Alat
a.
Magnet
b.
Paku
c.
Peluru hekter
d.
Jarum pentul
e.
Penutup minuman kaleng
f.
Penutup botol
g.
Penggaris
h.
Bolpoin
i.
Karet gelang
j.
Sapu tangan
k.
Kawat
l.
Cincin
2.
Bahan
a.
Karton
b.
Pasir
3.
Langkah
Kerja
a.
Menyediakan alat dan bahan yang
dibutuhkan dan meletakkan di atas meja.
b.
Mengambil sebuah magnet kemudian
mendekatkan salah satu ujung magnet tersebut ke jarum. Mengamati apa yang
terjadi pada jarum tersebut.
c.
Mengulangi kegiatan diatas dengan
mendekatkan ujung magnet pada semua benda yang disiapkan secara tertib.
d.
Membuat tabel pengamatan sesuai
kreativitas, kemudian mengisi tabel tersebut sesuai hasil pengamatan.
e.
Mendiskusikan bersama kelompok tentang
hasil pengamatan kelompok. Untuk memudahkan diskusi menjawab pertanyaan
penuntun yang ada di bawah bagian langkah kerja.
f.
Membuat kesimpulan dari hasil
percobaaan.
B.
Praktikum
2: Sifat-sifat Magnet
1.
Alat
a.
Magnet batang 2 buah
b.
Roda kecil 2 buah
2.
Bahan
a.
Buku penuntun praktikum
3.
Langkah
Kerja
a.
Mengambil dua buah magnet batang dan
memberi tanda U dan S pada ujung magnet batang untuk setiap magnet batang
tersebut.
b.
Meletakkan kedua magnet batang tersebut
di atas roda kecil, kemudian mendekatkan ujung magnet yang diberi tanda U
dengan ujung magnet lainnya yang juga betanda U. Mengamati apa yang terjadi
pada kedua magnet batang tersebut.
c.
Mendekatkan ujung magnet yang bertanda S
dengan ujung magnet lainnya yang juga bertanda S, kemudian mengamati apa yang
terjadi pada kedua magnet batang tersebut.
d.
Mendekatkan ujung magnet yang bertanda S
dengan ujung magnet lainnya yang bertanda U, kemudian mengamati apa yang
terjadi pada kedua magnet batang tersebut.
e.
Membuat tabel pengamatan sesuai kreativitas,
kemudian mengisi tabel tersebut sesuai hasil pengamatan.
f.
Mendiskusikan bersama kelompok tentang
hasil pengamatan kelompok. Untuk memudahkan diskusi, menjawab pertanyaan
penuntun yang ada di bawah bagian langkah kerja.
g.
Membuat kesimpulan dari hasil percobaan.
C.
Praktikum
3: Daya Tembus Gaya Magnet
1.
Alat
a.
Magnet
b.
Peniti
c.
Paku
2.
Bahan
a.
Kertas HVS
b.
Karton
c.
Kantong plastik
d.
Buku
e.
Papan
f.
Tripleks
3.
Langkah
Kerja
a.
Menyediakan alat dan bahan yang
dibutuhkan dan meletakkan di atas meja.
b.
Meletakkan peniti/paku di atas kertas
HVS, kemudian menempelkan sebuah magnet pada bagian bawah kertas tersebut.
c.
Menggerak-gerakkan magnet ke beberapa
arah. Mengamati apa yang terjadi pada peniti/paku tersebut.
d.
Melakukan kegiatan seperti di atas
dengan menggunakan bahan-bahan yang telah disediakan sebelumnya.
e.
Membuat tabel pengamatan sesuai
kreativitas, kemudian mengisi tabel tersebut sesuai hasil pengamatan.
f.
Mendiskusikan bersama kelompok tentang
hasil pengamatan kelompok. Untuk memudahkan diskusi menjawab pertanyaan
penuntun yang ada di bawah bagian langkah kerja.
g.
Membuat kesimpulan dari hasil percobaan.
D.
Praktikum
4: Membuat Magnet
1.
Alat
a.
Magnet batang
b.
Paku besar atau batang besi
c.
Paku-paku kecil
d.
Jarum
e.
Peniti
2.
Bahan
a.
Baterai
b.
Kabel kawat
3.
Langkah
Kerja
a.
Dengan
cara induksi
1)
Mendekatkan batang besi/paku besar pada
paku-paku kecil, jarum dan peniti.
2)
Menggosok magnet pada batang besi/paku
besar secara berulang-ulang dengan satu arah yang beraturan.
3)
Mendekatkan batang besi/paku besar yang
telah digosok-gosok dengan magnet pada paku-paku kecil, jarum dan peniti.
b.
Dengan
cara elektromagnetik
1)
Melilitkan kawat pada paku besar,
kemudian mendekatkan ujung paku tersebut pada jarum.
2)
Menghubungkan kedua ujung-ujung kawat
pada kedua kutub baterai.
3)
Mendekatkan paku-paku kecil pada salah
satu ujung paku besar.
4)
Mengamati apa yang terjadi dengan
paku-paku kecil tersebut.
5)
Membuat kesimpulan dari hasil percobaan.
III.
HASIL
PENGAMATAN PRAKTIKUM
A.
Hasil
Pengamatan Praktikum 1 : Benda yang Dapat Ditarik Magnet
Pertanyaan penuntun:
Benda yang terbuat dari bahan apakah yang
dapat ditarik oleh magnet?
B.
Hasil
Pengamatan Praktikum 2 : Sifat-sifat Magnet
Pertanyaan penuntun:
Apakah
yang terjadi ketika dua buah ujung magnet yang memiliki tanda yang berbeda
didekatkan?
C.
Hasil
Pengamatan Praktikum 3 : Daya Tembus Gaya Magnet
Pertanyaan penuntun:
1.
Apakah yang
menyebabkan peniti atau paku dapat ditarik oleh magnet?
2.
Apakah yang dapat
menyebabkan daya tembus magnet berkurang atau hilang?
D.
Hasil
Pengamatan Praktikum 4 : Membuat Magnet
IV.
ANALISIS
HASIL PENGAMATAN PRAKTIKUM
A.
Analisis
Hasil Pengamatan Praktikum 1 : Benda
yang Dapat Ditarik Magnet
Pengamatan
pertama yang dilakukan berjudul Benda yang Dapat Ditarik Magnet. Pengamatan ini
menggunakan alat magnet, paku,
peluru hekter, jarum pentul, penutup minuman kaleng, penutup botol, penggaris,
bolpoin, karet gelang, sapu tangan, kawat, dan cincin. Bahan yang digunakan
ialah karton dan pasir. Salah satu ujung magnet didekatkan ke jarum. Hasilnya
ialah jarum tersebut tertarik oleh magnet. Benda kedua yang didekatkan pada salah
satu ujung magnet ialah paku. Hasilnya ialah paku tersebut tertarik oleh
magnet. Benda ketiga yang didekatkan pada salah satu ujung magnet ialah peluru
hekter. Hasilnya ialah peluru hekter tersebut tertarik oleh magnet. Benda
keempat yang didekatkan pada salah satu ujung magnet ialah penutup minuman
kaleng. Hasilnya ialah penutup minuman kaleng tersebut tidak tertarik oleh
magnet. Benda kelima yang didekatkan pada salah satu ujung magnet ialah penutup
botol. Hasilnya ialah penutup botol tersebut tidak tertarik oleh magnet. Benda
keenam yang didekatkan pada salah satu ujung magnet ialah penggaris plastik.
Hasilnya ialah penggaris plastik tersebut tidak tertarik oleh magnet.
Benda
ketujuh yang didekatkan pada salah satu ujung magnet ialah bolpoin. Hasilnya
ialah bolpoin tersebut tidak tertarik oleh magnet. Benda kedelapan yang
didekatkan pada salah satu ujung magnet ialah karet gelang. Hasilnya ialah karet
gelang tersebut tidak tertarik oleh magnet. Benda kesembilan yang didekatkan
pada salah satu ujung magnet ialah sapu tangan. Hasilnya ialah sapu tangan
tersebut tidak tertarik oleh magnet. Benda kesepuluh yang didekatkan pada salah
satu ujung magnet ialah kawat. Hasilnya ialah kawat tersebut tertarik oleh
magnet. Benda kesebelas yang didekatkan pada salah satu ujung magnet ialah
cincin. Hasilnya ialah cincin tersebut tidak tertarik oleh magnet. Benda kedua
belas yang didekatkan pada salah satu ujung magnet ialah karton. Hasilnya ialah
karton tersebut tidak tertarik oleh magnet. Benda ketiga belas yang didekatkan pada salah satu ujung magnet
ialah pasir. Hasilnya ialah pasir tersebut tertarik oleh magnet. Hal ini disebabkan
karena benda-benda yang dapat tertarik oleh magnet terbuat dari besi, baja,
atau terbuat dari keduanya.
B.
Analisis
Hasil Pengamatan Praktikum 2 : Sifat-sifat Magnet
Pengamatan
kedua yang dilakukan berjudul Sifat-sifat Magnet. Pengamatan ini menggunakan alat
magnet batang dan roda kecil masing-masing dua buah. Bahan yang digunakan ialah
buku penuntun praktikum. Dua buah magnet batang tersebut diberi tanda U dan S
pada setiap ujungnya. Selanjutnya meletakkan kedua magnet batang tersebut di
atas roda kecil, kemudian mendekatkan ujung magnet yang diberi tanda U dengan
ujung magnet lainnya yang juga betanda U. Hasilnya ialah kedua magnet batang
tersebut saling tolak menolak. Setelah itu, mendekatkan ujung magnet yang
bertanda S dengan ujung magnet lainnya yang juga bertanda S. Hasilnya ialah
kedua magnet batang tersebut saling tolak menolak. Kemudian mendekatkan ujung
magnet yang bertanda S dengan ujung magnet lainnya yang bertanda U. Hasilnya
ialah kedua magnet batang tersebut saling tarik menarik. Hal ini disebabkan
karena kutub senama saling tolak menolak, dan kutub tidak senama saling tarik
menarik.
C.
Analisis
Hasil Pengamatan Praktikum 3 : Daya Tembus Gaya Magnet
Pengamatan
ketiga yang dilakukan berjudul Daya Tembus Gaya Magnet. Pengamatan ini
menggunakan alat magnet, peniti, dan paku. Bahan yang digunakan ialah kertas hvs, karton,
kantong plastik, buku, papan, dan tripleks. Paku diletakkan di atas kertas HVS,
kemudian menempelkan sebuah magnet pada bagian bawah kertas tersebut. Lalu menggerak-gerakkan
magnet ke beberapa arah. Hasilnya ialah paku tersebut bergerak sesuai dengan
gerakan arah magnet dan paku mendapat tarikan yang kuat dari magnet.
Selanjutnya paku diletakkan di atas karton. Hasilnya ialah paku tersebut
mendapat tarikan yang kuat dari magnet. Lalu paku diletakkan di atas kantong
plastik. Hasilnya ialah paku tersebut mendapat tarikan yang kuat dari magnet.
Setelah itu paku diletakkan di atas buku. Hasilnya ialah paku tersebut mendapat
tarikan yang lemah dari magnet. Kemudian paku diletakkan di atas papan.
Hasilnya ialah paku tersebut mendapat tarikan yang lemah dari magnet.
Selanjutnya paku diletakkan di atas tripleks. Hasilnya ialah paku tersebut
mendapat tarikan yang lemah dari magnet. Hal ini disebabkan karena kuat
lemahnya tarikan pada magnet tergantung pada penghalang yang tebal, jenis
penghalang, dan penghalang yang kuat. Jika penghalangnya tipis, maka tarikan
magnet pun akan kuat.
D.
Analisis
Hasil Pengamatan Praktikum 4 : Membuat Magnet
Pengamatan
keempat yang dilakukan berjudul Membuat Magnet. Pengamatan ini menggunakan alat
magnet batang, paku besar atau batang besi, paku-paku kecil, jarum, dan peniti.
Bahan yang digunakan ialah baterai, dan kabel kawat. Pada pembuatan magnet
dengan cara induksi, paku besar didekatkan pada paku-paku kecil, jarum dan
peniti. Hasilnya tidak terjadi apa-apa, paku besar tidak dapat menarik
benda-benda tersebut. Kemudian menggosok magnet pada paku besar secara
berulang-ulang dengan satu arah yang beraturan. Selanjutnya mendekatkan paku
besar yang telah digosok-gosok dengan magnet pada paku-paku kecil, jarum dan
peniti. Hasilnya ialah benda-benda tersebut tertarik ke paku besar. Hal ini
disebabkan karena sifat kemagnetan dari magnet tersebut berpindah ke paku besar
ketika digosok.
Pada
pembuatan magnet dengan cara elektromagnetik, kawat dililitkan pada paku besar,
kemudian mendekatkan ujung paku tersebut pada jarum. Hasilnya ialah tidak
terjadi apa-apa, benda tersebut tidak mengalami tarik menarik. Selanjutnya menghubungkan
kedua ujung-ujung kawat pada kedua kutub baterai. Lalu mendekatkan paku-paku
kecil pada salah satu ujung paku besar. Hasilnya ialah paku kecil tersebut
tertarik oleh paku besar. Hal ini disebabkan karena adanya aliran listrik yang
dihasilkan dari baterai.
V.
KESIMPULAN
A.
Kesimpulan
Praktikum 1 : Benda yang Dapat Ditarik Magnet
Berdasarkan
hasil pengamatan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa benda-benda yang
dapat ditarik oleh magnet ialah benda-benda terbuat dari besi, baja, atau
terbuat dari keduanya.
B.
Kesimpulan
Praktikum 2 : Sifat-sifat Magnet
Berdasarkan
hasil pengamatan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa kutub senama
saling tolak menolak, dan kutub tidak senama saling tarik menarik.
C.
Kesimpulan
Praktikum 3 : Daya Tembus Gaya Magnet
Berdasarkan
hasil pengamatan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa kuat lemahnya daya
tembus benda terhadap tarikan pada magnet tergantung pada ketebalan penghalang,
jenis penghalang, kekuatan penghalang, serta jarak antara magnet dan benda.
D.
Kesimpulan
Praktikum 4: Membuat Magnet
Berdasarkan
hasil pengamatan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa membuat magnet
dapat dilakukan dengan cara induksi yaitu dengan mendekatkan magnet pada batang
besi, dan dengan cara elekromagnetik yaitu dengan mengalirkan arus listrik
searah ke dalam suatu penghantar.
DAFTAR PUSTAKA
Muslimin, dkk. 2013. Panduan Praktikum Konsep Dasar IPA 2. Makassar:
Universitas Negeri Makassar.
Rahma. 2012. Sifat, Bentuk dan Cara
Membuat Magnet. http://kaafilulyatim.blogspot.com. Diakses pada tanggal 30 November 2013.
Sudarmana. 2012. Teori Dan Aplikasi Fisika SMP Kelas IX. Jakarta: Yudhistira